View Larger MapKota Makassar sejak 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujungpandang atau Ujung Pandang. Daerah ini adalah sebuah kotamadya dan sekaligus ibu kota Propinsi Sulawesi Selatan. Kotamadya ini adalah kota terbesar di pesisir Barat Daya Pulau Sulawesi, menghadap Selat Makassar. Jumlah populasi yang ada di dalamnya mencapai 1.179.624 jiwa (tahun 2006) dimana 582.983 adalah laki-laki dan sisanya 596.641 jiwa adalah wanita. Dari sisi sumber daya manusia, masyarakat Kota Makassar yang telah menamatkan pendidikan tingkat atas mencapai 32 persen, sedangkan tingkat diploma mencapai 2,8 persen dan universitas mencapai 7 persen.
Selain terkenal dengan Pantai Losari, kota ini juga terkenal dengan perikanan dan industri. Di sektor perikanan, Kota Makassar menghasilkan 13.645 ton ikan pada tahun 2004 dengan sentra penangkapan ikan tersebar di Kecamatan Ujung Tanah, Tamalate, Tallo, Mariso, Ujung Pandang, dan Biring Kanaya. Sedangkan di sektor industri, terdapat industri pengalengan ikan, industri ikan beku, dan industri tepung ikan yang didukung dengan ketersediaan bahan baku ikan yang melimpah.
Ada sekitar 143 perusahaan yang masih aktif di Makassar. Sebagian besar usaha terkonsentrasi di Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, dan Panakkukang. Dari 143 total industri yang ada, jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 17.767 jiwa. Adapun industri yang menyerap tenaga kerja terbesar adalah industri makanan dan minuman. Dari total 60 industri yang bergerak di bidang makanan dan minuman, sekitar 7.495 tenaga kerja yang bekerja di sektor tersebut. Tak heran jika sektor industri pengolahan merupakan sektor penggerak ekonomi Kota Makassar dengan besaran konstribusi mencapai 23,57 persen.
Sektor penggerak ekonomi lainnya adalah perdagangan hotel dan restoran. Dari sisi perdagangan, jumlah kapal yang masuk membawa orang dan barang mencapai 5.710 unit kapal dimana 3.518 unit kapal yang bersandar di pelabuhan berasal dari pelayaran nusantara. Perdagangan juga dapat dibaca dari statistik bongkar muat dimana jumlah barang yang dibongkar dari dalam negeri mencapai 4.303.801 ton, sedangkan barang yang dimuat dari Makasar mencapai 2.711.308 ton.
Untuk perdagangan luar negeri, barang yang masuk di pelabuhan dan dibongkar mencapai 708.698 ton sedangkan barang yang dimuat ke luar negeri mencapai 1.241.077 ton. Untuk perdagangan dalam negeri terdapat defisit berat barang regional 1.592.493 ton dan untuk neraca perdagangan luar negeri terdapat surplus 532.379 ton. Perdagangan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan hasil industri olahan atau industri makanan perlu dipertahankan kuantitas dan kualitasnya untuk menambah pundi-pundi keuangan daerah dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sumber:
http://www.cps-sss.org/web/home/kabupaten/kab/Kota+Makassar
Sumber Gambar:
http://maps.google.com/
http://bentengkehidupan.files.wordpress.com/2009/10/pelabuhan-soekarno-hatta3.jpg
http://en.academic.ru/pictures/enwiki/84/Tanjung_Bunga.jpg
http://sihotang407.files.wordpress.com/2008/08/image_00012.jpg
http://omongklobot.files.wordpress.com/2009/07/800px-anjungan_losari.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar